Budak Komunisme
Judul buku : Kubah.
Penulis : Ahmad Tohari.
Penerbit : PT. Gramedia Pustaka utama, Jakarta.
Tebal : 79 Halaman.
Peresensi : Abdul Karim
Budak
Komunisme
Setelah membaca novel singkat ini, Dengan jumlah 79 halaman
, Yang dikarang oleh Ahmad Tohari. Saya kemudian berkeinginan menuangkan hasil
bacaan saya ini, dalam bentuk resensi, tugas yang terlalu lama, terlantarakan
olehku. Permintaan Maaf tak terhingga dariku kepada segenap Pak dan Bu Guru
SMW.
Novel singkat ini berkisah tentang seorang pemuda asal Pegaten
yang bernama Karman, Ia telah menikah dengan Marni dan dikarunia 3 orang anak.
Karman adalah seorang tahanan politik yang diasingkan di sebuah pulau terpencil
di Maluku utara selama 12 tahun lebih, Yakni hingga umurnya 42 tahun.
Setelah melewati kehidupan yng penuh perjungan, Penderitaan
fisik hingga konflik batin yang berkecamuk dalam jiwanya, Akhirnya ia bisa
menghirup udara segar kembali, bebas dari tahanan. Selama di dalam jeruji, Istirnya yang bernama Marni, Meminta bercerai
darinya, Dikarenakan kesulitan hidup yang mecekiknya dan demi kemaslahatan masa
depan anak-anaknya, Istrinya terpaksa menikah dengan Parta, Dan kemudian
dikaruniai 2 orang anak. Namun, Kehidupan yang ia jumpai, Setelah bebas dari
jeruji penjara, Sangat berbeda , Jika dibandingkan dengan kehidupannya dulu, Ketika
masih muda, Tepatnya kehidupan kemasyarakatan di kampung Pegaten, Kampung asal-muasalnya.
Pengarang Novel ini menggunakan alur campuran, Yakni dengan
menceritakan kisah-kisah di akhir kehidupan sang tokoh , Lalu kemudian, Membawa
pembaca untuk menelisik kembali asal-usul, Liku-liku hingga sabab-musabab
segala kejadian hidupnya terjadi sedemikian rupa. Karman anak seorang mantri
pasar di Pagetan. Sepeninggal ayahnya, Ia hidup dengan ibu dan seorang adik
perempuan, Dengan tidak punya apa-apa, Akibat kesulitan ekonomi dan pangan yang
melanda daerahnya ketika itu. Untuk menyambung hidup, Dan melanjutkan
sekolahnya, Ia bekerja kepada Haji Bakir, Dengan ikut membantu pekerjaan-pekerjaan
kecil rumahnya, Sekaligus menemani anak perempuannya bermain, Yang bernama Rifah.
Seiring waktu bergulir, Bersemailah perasaan cinta karman
kepada rifah, Ia ingin menikahinya, Namun lamarannya ditolak Haji Bakir, Dengan
alasan, Sudah ada pemuda yang lebih dahulu melamar Rifah. Karman kecewa. Lalu, di
kemudian hari, Kekecewaannya itu, Dimanfaatkan oleh seorang tokoh Komunis, Yang
bernama Margo. Untuk menyuntikkan Ideologi Komunis ke dalam jiwa karman. Dengan
tipu dan muslihatnya Margo dan kumpulannya berhasil mengkomuniskan karman hingga
ia tidak mempercayai adanya Tuhan dan baginya Agama adalah candu masyarakat.
Karman yang dahulunya dikenal baik hati, Suka menolong dan
taat perintah Agama, Berubah menjadi pendendam, Materalis hingga tak pernah
semabahyang lagi. Hal itu disadari oleh pamannya, Hasyim, seorang mantan laskar
hizbullah, Hingga mereka berdua sering beradu mulut . Segala nasehat pamannya
ia tolak mentah-mentah. Pikiran dan jiwa karman benar-benar sudah teracuni oleh
doktrin Partainya. Komunisme.
Pada bulan oktober 1965, Kejadian mengerikan melanda
kampung Pagetan, Tentara dan polisi memburu para pengikut partai Komunis, Margo
dan teman-temannya ditemukan, dibunuh, lalu mayat-mayatnya dibuang ke sungai, Hingga
aliran airnya keruh dan berbau amis. Karman beruntung, Ia lolos dari
penangkapan. Selama bersembunyi, Ia bertemu dengan Karaghestek, dan belajar
banyak pelajaran hidup darinya. Karman kemudian menyadari kembali
kesalahan-kesalahan yang telah ia perbuat, Sambil merenungi sejarah kehidupannya
dari kecil hingga dewasa. Ketika itulah ia bertobat dan kembali menjalankan
perintah Agama seperti dulu kala. Namun, dikemudian hari ia ditemukan
masyarakat terserang penyakit, dan ditangkap oleh aparat, Lalu diasingkan ke
pulau buru, selama 12 tahun.Keputusan bergabung dengan partai Komunis yang
dianggapnya bisa merubah nasib hidupnya dan masyarakatnya menjadi lebih baik, nihil.
Justru itulah yang memperburuk keadaannya.
Setelah diasingkan selama 12 tahun di pulan buru karman
kembali ke desa pegaten dengan memperbaiki dirinya dan semua hal yang pernah dihancurkannya.
Pada akhirnya karman kembali memperbaiki hubungan dengan keluarga haji bakir
dan masyarakat setempat. Dan ia meminta diri untuk memperbaiki masjid milik
Haji Bakir dengan merenovasi Kubahnya menjadi lebih indah.
Kelebihan
· Meskipun Novel ini
tidak tebal namun pelajaran yang diingankan penulis mudah dicerna dan dipahami
oleh pembaca.
·
Novel ini menggunakan bahasa
yang lugas, tegas , tidak banyak metafora. Memudahkan pembaca sampai kepada
maksud-maksud penulis dalam setiap paragraf dan kalimat.
·
Unsur-unsur
religiusitas yang sangat kental di novel ini merupakan daya tarik tersendiri
bagi pembaca.
Kekurangan
·
Terdapat banyak sekali
kata-kata yang huruf-hurufnya kurang, terbalik dan tidak sempurna.
· Sudut Pandang penuturan
dalam novel ini, terlalu terfokus pada tokoh utama saja, sehingga terkesan
monoton.
Namun, secara keseluruhan novel ini patut dibaca untuk
semua kalangan, lintas usia, Suku, Budaya hingga Agama. Dengan penuturan yang
gamblang, bernas dan lugas. Pembaca akan merasa dibawa kembali pada masa awal
kemerdekaan Indonesia, dan diajak kembali menapaki sekelumit kehidupan pada
masa itu. Penulis mencoba melukiskan gambaran pembumian ajaran Komunisme dan
gerakan-gerakan partainya yang mencengkeram masyarakat Indonesia pada masa itu,
dengan halus, indah dan elegan. Dan menegakkan kembali ajaran-ajaran Agama
yang hakiki. Novel yang sangat menyentuh sanubari, penuh makna dan pelajaran hidup.
Komentar
Posting Komentar